Dosen Jurusan Keteknikan Pertanian (TEP) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB), Yusuf Hendrawan, STP, M.App.Life Sc., Ph.D menjadi satu-satunya delegasi dari Indonesia sekaligus pemakalah pada ajang Kongres Dunia The 19th World Congress of The International Federation of Automatic Control (IFAC) pada tanggal 25-29 Agustus 2014 di Cape Town International Convention Centre (CTICC), Cape Town, Afrika Selatan. IFAC World Congress merupakan forum internasional terdepan sebagai ajang ahli kontrol otomatis dari kalngan akademisi, pakar, peneliti, industri, ilmuwan maupun insinyur yang mengeksplorasi berbagai penelitian, inovasi, dan paten dalam bidang keilmuan dan teknologi kontrol otomatis.
IFAC menyajikan teknologi termutakhir para ilmuwan dunia tentang teknik kontrol otomatis berbagai bidang dengan cakupan keilmuan dan aplikasi kontrol terluas. IFAC World Congress kali ini dihadiri oleh para pakar dari 73 negara. IFAC World Congress 2014 ini juga mempresentasikan lebih dari 2000 makalah ilmiah dengan jumlah penulis makalah lebih dari 6500 orang.
Pada kesempatan kali ini, Dr. Yusuf yang membawa nama UB menyajikan makalah tentang beberapa aplikasi Intelligent Plant Factory, yaitu suatu sistem budidaya tanaman secara tertutup dengan teknologi kontrol lingkungan yang sangat akurat. Sebagai akademisi yang telah menekuni ilmu Plant Factory selama enam tahun di Jepang (beliau meraih gelas Master dan Doktor dari Bio Production Engineering Department of Osaka Prefecture University Japan-red atas thesisnya yang bertema Intelligent Control in Plant Factory-red) kali ini Dr. Yusuf mempresentasikan makalah berjudul Applications of Intelligent Machine Vision in Plant Factory yang menjelaskan dua aplikasi Intelligent Control, yaitu sistem irigasi cerdas (Intelligent irrigation system) dan sistem pencahayaan cerdas (Intelligent Lighting System). Konsep sistem irigasi cerdas merupakan penelitian yang sudah banyak dikembangkan aplikasinya oleh Dr. Yusuf dan telah mendapatkan penghargaan dari dunia internasional, seperti Best Information and Electrical Technology Award pada ajang American Society of Agricultural and Biological Engineers (ASABE) Annual Meeting di Louisville, Kentucky USA serta Outstanding Contribution Award oleh Commission Internationale du Genie Rural (CIGR) pada ajang International Conference of Agricultural Engineering di Valencia, Spanyol.
Dalam presentasinya, Dr. Yusuf menjelaskan tentang peran dan fungsi pertanian presisi dengan menerapkan teknologi kontrol dan teknologi informasi untuk meningkatkan produk pangan secara kuantitas maupun kualitas. Intelligent Control berbasiskan metode Speaking Plant Approach (SPA) digunakan untuk mengetahui kebutuhan nyata dari tanaman, sehingga lingkungan tumbuh tanaman yang meliputi air, temperatur, cahaya, kelembaban, udara, nutrisi dan lain sebagainya dapat dikontrol secara presisi sesuai yang kebutuhan tanaman dengan akurat. Pada IFAC World Congress 2014 di Afrika Selatan ini doktor Yusuf yang masih berusia 33 tahun ini juga memaparkan tentang peranan teknologi Plant Factory serta pengembangan teknologinya di Indonesia sebagai penyokong penyediaan sumber bahan pangan untuk 9 Milyar populasi di masa depan sebagaimana telah disajikannya dalam Workshop on Information Technologies in Sustainable Agriculture for 9 Billion People’s Food Production, di Zhejiang, Hangzhou, Cina pada bulan Maret 2014 lalu. Harapan yang ingin diraih oleh Dr. Yusuf adalah pencapaian swasembada pangan yang berkualitas di Indonesia melalui pengembangan teknologi Plant Factory. Selain itu dengan keikutsertaan Dr. Yusuf yang juga sekretaris jurusan TEP FTP dalam IFAC World Congress ini diharapkan dapat membuka jalan masuk para ahli-ahli kontrol otomatis Indonesia untuk berkiprah di dunia internasional. (yhd/dse)
Sumber : http://tp.ub.ac.id/?p=6091
Sumber : http://tp.ub.ac.id/?p=6091
0 komentar